HALO semua! Seperti biasanya di hari Minggu, gue akan memberikan artikel khusus mengenai kenangan masa kecil. Jangan khawatir, kalian tidak akan dijejali cerita berbau tai pengalaman pribadi yang sengaja dibuat untuk membuat orang ngakak. Maksud saya ... kucing-kucing di mal menyebutnya ... PENGALAMAN KITA SEMUA!.
Itu pun kalau kalian menghabiskan masa kecil dipertengahan 90-an yang begitu mengharu biru. Sudah barang tentu di era itu, konten anak-anak sangat mudah kita dapatkan. Televisi keranjingan bikin program anak-anak, tabloid dan majalah anak-anak digemari, kartun-kartun dan anime ditayangkan, game masih sebatas gameboy/gimbot, dingdong, sega/Nitendo. Aargh (mengerang ala kucing jalanan), bayangkan kehidupan keponakan-keponakan kita di era 2000-an ini?
Yang lelaki sudah merasa keren aanjingan bababian ketika main PS di rumah atau di rental game online. Yang anak perempuan lebih wow lagi, mereka dewasa sebelum waktunya. Mereka sudah mengenal 'rasa malu' terhadap lawan jenis bahkan sejak duduk di kelas 5 SD. Mereka nyanyikan lagu-lagu cinta orang dewasa, mereka juga menulis catatan harian berupa pedekate pedekatean. Aaargh .... (mengerang lagi).
Hujan-Hujanan
Seperti halnya katak, anak-anak juga suka hujan. Bedanya, jika katak meloncat ngangkang, anak-anak meloncat dengan kaki mengapit. Apa jadinya kalau ngangkang pas loncat? Bisa-bisa cedera dan bagi yang perempuan .. ah, lupakan.
Hujan-hujanan adalah hal yang sangat asyik dilakukan. Pernah melakukannya dalam keadaan telanjang? Yeah, saya pun pernah begitu-begituan. Rasanya asyik saat sekujur tubuh serasa mendapat kucuran air shower. Tapi zaman berubah, perlatan mandi pun ditemukan. Anak-anak jarang hujan-hujanan. Terlebih karena orang tua mereka tak mengizinkan. Mereka seolah berkata.
"Ngapain hujan-hujanan? Entar sakit! Entar kesamber geledek! Nih, di kamar mandi kita juga punya kan shower!"
Tapi orang tua tak pernah tahu, betapa yang paling seru itu adalah ketika anak-anak berhujan-hujanan ria dengan teman-teman sebayanya. Betapa bahagia (ambil tisu basah).
Memites Plastik Berendilan
Kalau ini kebiasaan global yah sepertinya. Itu lho plastik brendilan berisi udara yang kalau dipites atau diletuskan dengan jari, akan terasa efek yang menyenangkan. Apakah ini suatu gangguan mental? Tampaknya tidak! Selama yang kamu pites bukan kepala bayi kucing, saya pikir itu tidak masalah!
Membuat Salju
Pernahkah kamu menemukan kardus busa yang kamu temukan saat jalan-jalan bersama teman di perkampungan, terus kamu robek dan hancurkan kardus putih itu. Maka terciptalah salju yang menyenangkan! Sialnya waktu kecil, saya dan teman-teman saya suka usil memberi makan ayam dengan remahan salju itu. Dan ayam pun suka -dan setelahnya mati. -_-
Makan Buah Kersen
Hal yang paling saya ingat adalah ketika saya dan teman-teman saya naik pohon kersen. Pohon itu berdiri tak jauh dari tepi Kali Ciliwung. Kami memungut pohon kersen dan memakannya. Teman yang paling tinggi dan lentur memanjat, biasanya mengambilkan kersennya untuk kami yang pendek dan ada di bawah. Betapa sebuah persahabatan yang indah! (Meneteskan air mata sambil terlentang di ranjang).
Memanggil Kucing
Saat berjalan-jalan seorang diri, pernahkah kau menemukan kucing, lalu kau pun jongkok dan memanggil si Puss. Kau berkata, "Puss, sini dong meooong." Mungkin kalau saya melakukan hal ini di mal, akan banyak yang datang (atau malah satpam yang datang karena menyangka saya majenun?) Entahlah, tapi anak kecil melakukannya karena sebenarnya ia memastikan, apakah kucing itu jinak, atau bisa menerkam. Lucu yah, xixixixi (ketawa imut ala marmut penuh lumut).
Main Teleponan Pakai Kaleng
Ini kita lakukan karena praktik mata pelajaran IPA yang diajarkan waktu SD. Karena mengasyikan, kita pun melakukannya. Rasanya menyenangkan karena bisa interkoman manual. Saat itu, kebiasaan ini begitu digemari. Biasanya kita memang berpura-pura sedang berdialog di lain negara. :')
Nyabut
Nyabut adalah istilah untuk mengambil mainan yang menumpuk di bawah. Anak-anak mengambil seutas benang dari atas, bagi yang beruntung, mainan akan didapatkan. Bagi yang tidak beruntung, biasanya dikasih cemilan yang 'tak seberapa' misalnya agar-agar. Nyabut lebih banyak digemari anak laki-laki. Apakah kamu suka nyabu? Eh, nyabut?
Menempelkan Mug ke Mulut
Pernahkah pas kamu habis minum susu, itu mug kamu sedot pakai mulut hingga menempel? Hahaha! Apa yang terjadi jika hal itu masih kamu lakukan saat kamu di rumah makan?
Jadi Ninja dengan Sarung
Anak-anak lokal pasti pernah bikin ninja-ninjaan pakai sarung. Hal ini sering dilakukan terutama anak-anak lelaki pas selesai mengaji. Lebih tepatnya sih, bentuknya kayak maling begitu. Jadi sarung itu dilipat-lipat sehingga terpakai ke seluruh tubuh, sementara hanya mata kitalah yang terlihat.
Kapal-kapaalan di Sarung
Bayangkan, hanya dengan sebuah sarung, anak kecil bisa bersenang-senang! Maksudnya adalah ketika kita membuat diri kita 'terkunci' dari dalam sarung, kemudian kita gerakkan badan kita sehingga merasakan efek wahanan goyang-goyang. Apakah kamu pernah melakukannya?
Jilat Tutup Es Krim
Pernah beli es krim jenis krim encer? Kita pasti akan menjilat tutup bagian belakangnya dulu sebelum memakan es krim tersebut. Ini karena sisa es krim di bagian tutup selalu menempel. :D
*
Kebiasaan anak kecil di atas mungkin masih dilakukan anak kecil zaman sekarang terutama di pelosok-pelosok pedesaan. Tapi saya ragu, anak kecil sekarang sudah sangat 'matang' dan melek menyadari permainan modern. Terlebih dengan brutalnya tayangan-tayangan berkonten dewasa di media. Apalagi, sudah melek facebook dari kecil. Racun .. racun ... :D
Itu hanya beberapa hal yang bisa saya ceritakan. Ada yang mau menambahkan? :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar